Memuliakan Guru yang Mulia (Surat Menteri untuk Guru)

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan.
Ibu dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat untuk menyiapkan masa depan Indonesia.
Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis.
cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini.

Dengan beban yang berat, ibu dan bapak guru, teruslah hadir membawa senyum;
berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu.
Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan.



Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia.
Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran.
Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan.
Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.

Karakter diajarkan melalui teladan.
Jadilah figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.
Di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting.

"Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik.
Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan."

*) Review Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Hari Guru Nasional 2014. Download lengkap sambutan Menteri di sini

0 komentar:

Post a Comment